JawaPos.com – Kementerian Kesehatan kembali mengumumkan 3 tambahan kasus anak tertular polio di kabupaten Pidie, Aceh. Artinya saat ini total sudah 4 anak terinfeksi polio dan 1 di antaranya mengalami kelumpuhan di kaki kiri. Penyakit ini belum ada obatnya dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
“Penyakit polio sangat berbahaya bagi anak karena dampaknya permanen seumur hidup, menyebabkan kelumpuhan dan belum ada obatnya,” tegas Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril kepada wartawan, Kamis (24/11).
Namun, Syahril menegaskan, kondisi ini dapat dicegah dengan mudah melalui imunisasi polio lengkap baik imunisasi tetes bOPV dan imunisasi suntik IPV. Ia mengajak anak-anak untuk diimunisasi segera.
“Oleh karena itu, kita harus lindungi masa depan anak anak kita dengan berikan vaksinasi imunisasi polio lengkap” jelas Syahril.
Penularan Lewat Saluran Cerna
Selain imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kunci kedua dalam pencegahan penularan polio di masyarakat. Adanya virus polio pada Feses tinja ketiga anak, menunjukkan perilaku hidup bersih dan sehat penduduk yang masih kurang.
Masih ada penduduk yang menerapkan BAB terbuka di sungai. Meskipun tersedia toilet, lubang pembuangan langsung mengalir ke sungai, sementara air sungai dipakai untuk berbagai aktivitas penduduk termasuk tempat bermain anak-anak.
“Virus polio ini menular melalui saluran cerna, sementara aktivitas BAB masyarakat masih dilakukan di sungai bukan di jamban, sehingga ada sirkulasi virus dan potensi penularan di sana.” lanjut Syahril.
Sebelumnya Kemenkes menemukan 1 kasus di Pidie, Aceh, dengan anak tersebut mengalami gejala kelumpuhan pada kaki kirinya. Satu saja kasus ditemukan, maka setiap wilayah sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber: www.jawapos.com