JawaPos.com-Menyambut liburan akhir tahun, tentu saja paling seru dilakukan bersama keluarga. Jika istri atau anggota keluarga sedang hamil, amankah jika mereka ikut serta saat liburan? Bagaimana dengan janin atau kandungannya?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Bamed dr. Cherysa Rifiranda, Sp.O.G, menjelaskan waktu yang baik untuk melakukan perjalanan bagi bumil adalah di tengah usia kehamilan yaitu sekitar minggu ke-14 sampai minggu ke-28 kehamilan. Selama rentang waktu tersebut energi ibu hamil telah kembali, mual di pagi hari membaik atau hilang, ibu masih dapat beraktivitas dengan mudah.
Setelah 28 minggu akan lebih sulit untuk bergerak atau duduk dalam waktu yang lama. Semua ibu hamil yang sehat dan tidak mengalami komplikasi boleh untuk melakukan perjalanan.
“Sebaliknya, ibu hamil yang mengalami komplikasi saat kehamilan tidak dianjurkan melakukan traveling karena dikhawatirkan akan memperburuk kondisi sang bu hamil dan janin,” katanya secara virtual baru-baru ini.
Sebelum mengajak bumil berlibur, berikut faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan khususnya oleh suami. Apa saja?
1. Pastikan Kesehatan Bumil
Beberapa hal yang dapat menghalangi ibu hamil untuk melakukan perjalanan adalah memiliki faktor resiko kelainan medis, memiliki faktor resiko kelainan obstetrik, dan melakukan perjalanan ke daerah berbahaya (misalnya endemik malaria).
2. Periksa ke Dokter Kandungan
Ia mengatakan hal yang harus dilakukan sebelum perjalanan adalah memeriksakan diri ke dokter kandungan. Beritahu dokter rencana perjalanan sehingga dokter akan membantu memutuskan apakah perjalanan akan aman atau tidak untuk ibu hamil dan janinnya. Dokter kandungan juga akan memastikan taksiran persalinan, kondisi kesehatan ibu dan janin saat ini, dan menginformasikan apa saja hal yang harus dilakukan sebelum memulai perjalanan. Dokter juga akan memberi tahu apa saja tanda bahaya kehamilan yang mengharuskan ibu hamil segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, yaitu perdarahan pervaginam, nyeri atau kram perut bagian bawah, pecah ketuban, gejala preeclampsia (sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, bengkak di wajah atau ekstremitas), muntah atau diare berat, gejala deep vein thrombosis (DVT).
3. Vaksinasi
Ibu hamil mungkin perlu melakukan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan ke negara tertentu.
4. Pertimbangkan Transportasi
Pemilihan jenis alat transportasi yang digunakan ibu hamil perlu menjadi perhatian, terutama ketika melakukan perjalanan jarak jauh dengan pertimbangan waktu tempuh untuk keamanan dan kenyamanan ibu hamil.
5. Pakaian yang Nyaman
Untuk melindungi kesehatan bumil saat bepergian, bumil aman dan nyaman selama perjalanan menggunakan pakaian yang longgar dan sepatu yang nyaman, membuat perjalanan yang terencana, penuhi kecukupan kebutuhan nutrisi dan cairan, perencanaan bila terjadi kegawatdaruratan medis. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber: www.jawapos.com