Pasien Diabetes Berisiko Kena Retinopati Diabetik, Berujung Kebutaan

JawaPos.com – Seseorang yang mengalami diabetes dapat berisiko mengalami komplikasi kerusakan organ. Misalnya pada otak, ginjal, saraf, hingga mata. Komplikasi pada mata disebut dengan Retinopati Diabetik.

Ahli di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dr. Ardy Wildan, Sp.PD, mengatakan komplikasi diabetes bisa menyerang berbagai organ seperti otak, jantung, ginjal dan juga mata. Gangguan mata yang sering ditemukan pada pasien diabetes adalah Retinopati Diabetik, merupakan penyebab kebutaan tersering pada pasien diabetes.

“Retinopati Diabetik diperkirakan terjadi pada 1 dari 3 penderita DM. Retinopati diabetik perlu dideteksi secara dini karena dapat menimbulkan gangguan penglihatan, bahkan kebutaan permanen,” ujar dr. Ardy kepada wartawan baru-baru ini.

Dalam kegiatan bersama Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Kepulauan Seribu, Dokter Spesialis Mata yang juga Ketua tim pengmas FKUI Dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM mengatakan sejauh ini diperlukan pengembangan program skrining Retinopati Diabetik yang baik. Salah satunya terutama di fasilitas layanan primer yang mudah diakses oleh masyarakat luas.

“Skrining Retinopati Diabetik memerlukan metode dan peralatan yang memadai, dan tenaga kesehatan yang kompeten juga berkualitas,” jelas dr. Gitalisa.

Saat ini di Indonesia, kata dia masih terdapat banyak kendala dalam menjalankan skrining Retinopati Diabetik, di antaranya adalah keterbatasan dalam kapasitas sumber daya manusia. Hal itu juga diharapkan didukung dengan fasilitas layanan kesehatan primer yang baik, skrining gangguan penglihatan terutama Retinopati Diabetik pada pasien diabetes dan memperkuat jalur rujukan untuk mendapatkan tatalaksana yang sesuai.

Prevalensi Diabetes Melitus (DM)

Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin. DM merupakan masalah global dan nasional karena jumlahnya yang meningkat tajam dari tahun ke tahun.

Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengestimasikan pada tahun 2030, jumlah populasi DM di Indonesia mencapai 21,3 juta penduduk. Kondisi itu menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat keempat dengan populasi DM terbesar di dunia.

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Marieska Harya Virdhani

Sumber: www.jawapos.com