Muncul Varian Baru Covid-19 Omicron BF.7 Lebih Menular, Ini Gejalanya

JawaPos.com – Menjelang akhir tahun 2022, sejumlah negara melaporkan adanya varian baru Covid-19 Omicron bernama BF.7. Subvarian Omicron ini muncul di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Tiongkok. Namun tak bisa dipastikan apakah hal itu saling terkait atau tidak.

Sekretaris Kementerian Kesehatan India Rajesh Bhushan mengatakan bahwa tantangan kesehatan masyarakat akibat Covid-19 masih ada di seluruh dunia. India telah melaporkan penurunan kasus yang stabil, dengan jumlah rata-rata sekitar 129 kasus dengan tingkat kepositifan harian sebesar 0,01 persen, per 22 Desember, menurut MyGov.in. Namun, secara global, telah terjadi lonjakan kasus yang tiba-tiba yang didorong oleh strain BF.7 baru dan sangat menular dari varian Omicron.

“Subvarian ini ditemukan di Jepang, Amerika Serikat, Republik Korea, Brasil, dan Tiongkok”, menurut PTI.

Selanjutnya, dilansir dari Indian Express, Kamis (22/12), juga terungkap bahwa 3 kasus subvarian Omicron BF.7, telah terdeteksi di India sejauh ini. Berbagai negara bagian telah meningkatkan kewaspadaan.

Menteri Kesehatan Persatuan Mansukh Mandaviya menyatakan bahwa meskipun tidak ada peningkatan keseluruhan dalam beban kasus Covid sampai sekarang, perlu dilakukan pengawasan lanjutan untuk melacak varian yang ada dan yang muncul. Ia menegaskan Covid belum berakhir.

“Saya telah mengarahkan semua pihak untuk waspada dan memperkuat pengawasan. Kami siap untuk mengelola situasi apa pun,” kata Menteri Persatuan Mansukh Mandaviya dalam sebuah tweet.

Perdana Menteri Narendra Modi juga diperkirakan akan meninjau situasi pada pertemuan tingkat tinggi. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan bahwa WHO sangat prihatin dengan perkembangan situasi di Tiongkok.

Seperti Apa Gejalanya?

Para ahli menduga kmungkinan besar akan menular seperti infeksi Omicron dengan gejala mirip flu. Dengan demikian, membuat garis keturunan mereka (sebagai silsilah keluarga dengan SARS COV 2 yang didiagnosis pada Desember 2019 sebagai batang pohon dan variannya sebagai cabang dan cabang pembantu.

“BF. 7 adalah sub-silsilah dari sub-silsilah Omicron BA.5,” jelas Ahli Radiology, Krsnaa Diagnostics Ltd dr Abhijit Patil, VP.

Cara penularan, tanda dan gejala akan tumpang tindih dengan dari varian Covid sebelumnya. Menurut dr Patil, studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cell Host and Microbe mencatat bahwa varian saat ini lebih kebal terhadap netralisasi oleh antibodi pada manusia daripada virus asli.

“Maka menular atau menyebar dengan cepat,” katanya.

Editor : Eko D. Ryandi

Reporter : Marieska Harya Virdhani

Sumber: www.jawapos.com