Menkes Sebut Pentingnya Bisnis Kesehatan yang Preventif dan Promotif

JawaPos.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa di masa sulit setelah pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal 2020 lalu, bisnis kesehatan yang bersifat preventif dan promotif adalah salah satu hal penting. Hal ini agar masyarakat Indonesia semakin tergerak untuk hidup sehat.

“Saat ini, spending kesehatan akan bertambah seiring dengan menuanya populasi masyarakat di Indonesia. Karena kalau population-nya aging pasti health spending-nya akan lebih besar,” kata Budi dalam keterangan resmi yang diterima.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kata Budi, pemerintah berharap agar average life populasi di Indonesia juga bisa terus membaik.

“Asumsinya jika Indonesian population aging naik dari 72 ke 76 tahun dimana masyarakat menerapkan gaya hidup sehat seperti dengan berolahraga, mudah-mudahan average life kita juga akan naik,” kata Budi lagi.

Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dalam kesempatan yang sama mendukung apa yang dikatakan oleh Menkes Budi. Pihaknya meyakini bahwa pemenuhan nutrisi harus dipenuhi sejak 1.000 hari pertama dalam kehidupan.

“Kami memastikan aksesibilitas produk nutrisi dan hidrasi kami serta inovasi produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, kami meyakini bahwa kesehatan dan lingkungan saling berhubungan, sehingga kami selalu menjaga keberlangsungan lingkungan melalui operasional bisnis yang bertanggung jawab melalui tiga aspek sirkularitas seperti sirkularitas karbon, sirkularitas kemasan dan sirkularitas air,” kata Vera.

Vera menambahkan, mempromosikan gaya hidup sehat juga diyakini bisa memerangi angka stunting yang masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. “Stunting masih menjadi masalah di Indonesia dan akan menjadi beban bangsa kedepannya apabila tidak ditanggulangi secepatnya. Sehingga penting untuk membuat penguatan sistem rujukan di poros Posyandu, Puskesmas dan RSUD untuk deteksi dan tatalaksana anak dengan faltering growth, gizi kurang dan gizi buruk,” kata Vera lagi.

“Masalah kesehatan adalah masalah kita bersama. Dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai multistakeholders dan memiliki satu visi yang sama untuk Indonesia yang lebih sehat. Saya yakin apabila semua pihak bisa berkontribusi sesuai kapabilitas masing masing, Indonesia bisa menjadi lebih sehat,” tutup Vera.

Sumber: www.jawapos.com