JawaPos.com – Seseorang saat mengalami sakit dapat disebabkan oleh berbagai jenis patogen. Patogen terdiri dari virus, bakteri, hingga jamur. Jika bakteri dan virus sudah umum bagi masyarakat, sebetulnya apa itu infeksi jamur?
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia memberikan penjelasan tertulis seputar infeksi jamur dan bahayanya. Infeksi jamur (mikosis) sering disebabkan oleh jamur di sekitar lingkungan.
“Pada individu yang memiliki daya tahan tubuh baik, biasanya jamur tidak menimbulkan gangguan kesehatan,” kata para ahli dalam keterangan resmi, Minggu (4/12).
Kapan Infeksi Jamur Menyerang Tubuh?
Infeksi jamur terjadi bila terdapat gangguan daya tahan tubuh tertentu dan atau faktor risiko atau faktor predisposisi. Hal itu dapat mempermudah terjadinya infeksi jamur, mulai dari infeksi jamur di permukaan kulit (mikosis superfisial), alergi kulit atau asma, hingga infeksi jamur sistemik (mikosis sistemik) yang mengancam jiwa.
Individu dengan kondisi daya tahan tubuh yang menurun akibat infeksi HIV, penyakit berat (misalnya pasien di ICU), penyakit kronik (misalnya diabetes, gagal ginjal, penyakit paru kronik, dan lainnya) merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami mikosis sistemik. Infeksi jamur saat ini telah menjadi ancaman kesehatan global, mengingat peningkatan jumlah kasus yang signifikan.
“Hal itu sejalan dengan meningkatnya jumlah pasien yang memiliki faktor risiko akibat menurunnya daya tahan tubuh karena berbagai penyakit. Prosedur kedokteran modern, misalnya penggunaan jangka panjang antibiotika, kortikosteroid, sitostatika, alat medis invasif, dan lainnya,” kata ahli.
Prevalensi Penderita
Diperkirakan >300 juta orang menderita infeksi jamur di seluruh dunia. Angka kematian karena infeksi jamur, dalam hal ini mikosis sistemik, dapat mencapai 40-100 persen, karena diagnosis seringkali terlambat sehingga pengobatan tidak optimal.
Infeksi jamur serius telah menyebabkan >1,6 juta orang meninggal setiap tahunnya di dunia. Selain itu terdapat masalah resistensi jamur terhadap obat antijamur (OAJ) yang menyebabkan terapi infeksi jamur tidak optimal, bahkan gagal, hingga berujung kematian.
Contohnya pada pasien asma yang sulit terkontrol, diperkirakan terdapat 5 juta kasus aspergilosis paru alergi (ABPA). Adapun pada pasien TB paru diperkirakan terdapat 1,2 juta kasus aspergilosis paru kronik di seluruh dunia.
Daftar Jenis Jamur Penyebab
Di dunia terdapat sekitar 100 ribu spesies jamur dan 300 di antaranya bersifat patogenik bagi manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis ‘Daftar Jamur Patogen Prioritas’ (Fungal Pathogen Priority List– FPPL) untuk pertama kalinya pada 25 Oktober 2022. Daftar ini terdiri atas 19 spesies jamur, yang terbagi dalam kategori kritis, risiko tinggi, dan risiko sedang.
Kategori tersebut meliputi:
1. Prioritas kritis
Candida albicans, Aspergillus fumigatus dan Cryptococcus neoformans.
2. Prioritas tinggi
Nakaseomyces glabrata, Histoplasma spp, Mucorales, Candida tropicalis, Candida parapsilosis, Fusarium spp, Eumycetoma causative agents.
3. Prioritas menengah
Scedosporium spp, Cryptococcus gattii, Lomentospora prolificans, Talaromyces marneffei, Coccidioides spp, Pichia kudriavzeveii, Pneumocystis jirovecii, Paracoccidioides spp.
Bahaya Infeksi Jamur
Patogen jamur dalam kategori kritis telah menyebabkan lebih dari 1,6 juta orang meninggal setiap tahunnya di dunia. Masalah resistensi jamur terhadap OAJ yang menyebabkan terapi infeksi jamur tidak optimal atau gagal.
Hal itu tidak hanya menjadi masalah pada jamur golongan kritis ini, tetapi juga pada kategori risiko tinggi dan risiko sedang.
Kondisi daerah tropis yang angat dan lembab, merupakan kondisi ideal untuk pertumbuhan berbagai spesies jamur, misalnya di Indonesia. Penelitian Rozaliyani mengungkapkan bahwa 7,7 persen dari populasi pasien di ICU di rumah sakit di Jakarta mengalami aspergillosis paru invasif. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi jamur dengan tingkat kematian tinggi.
Faktor risiko paling rentan terutama pada pasien dengan gangguan daya tahan tubuh serius, misalnya pasien sakit berat (termasuk pasien ICU), pasien kanker, HIV ataupun dengan riwayat penyakit paru lain, termasuk tuberkulosis (TB) paru. Berdasarkan data terbaru, diperkirakan terdapat 7,7 juta penduduk Indonesia terkena infeksi jamur yang berat setiap tahunnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber: www.jawapos.com