JawaPos.com – Pemberian vaksin Covid-19 dosis pertama masih berlanjut. Hingga Sabtu (10/11), Satuan Tugas Covid-19 (Satgas) mengungkapkan, penerima vaksin Covid-19 dosis pertama telah mencapai 203.827.128 jiwa. Satgas sendiri mengungkapkan, jika pemerintah memiliki target sasaran 234.666.020 jiwa untuk diberikan vaksinasi COVID-19. Ini dilakukan demi mempercepat usainya pandemi.
Penambahan juga terjadi vaksin pada dosis kedua. Yakni naik 22.081 jiwa. Sehingga total keseluruhannya sudah 174.439.167 jiwa.
Sedangkan, penerima dosis ketiga atau booster pertama ada sebanyak 67.506.011 jiwa. Kemudian penerima dosis keempat atau booster kedua yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan lansia, kini mencapai 1.016.903 jiwa atau naik 17.380 jiwa.
“Ini juga ikhtiar ketika kita sudah divaksinasi, risiko mengalami perburukan dan juga kematian itu akan lebih rendah. Namanya ikhtiar berarti tidak ada salahnya untuk dicoba,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro.
Sebab, harus diakui pandemi Covid-19 masih terus terjadi. Sehingga, tubuh memerlukan upaya lebih untuk terhindar dari penularan infeksi yang saat ini masih terbukti efektif dicegah dengan vaksinasi.
Diungkapkan Resia, antibodi yang terbentuk dari vaksinasi ternyata masih harus dikuatkan dengan suntikan selanjutnya. Dengan demikian, tubuh memiliki proteksi yang optimal dan menghindarkan masyarakat terutama lansia dari perburukan serta kematian.
Terkait pemberian booster kedua pada lansia, pemerintah masih menyediakan layanan tanpa dipungut biaya apapun. Oleh karenanya, bagi lansia yang sudah berusia di atas 60 tahun, bisa mendapatkannya setelah enam bulan dari terakhir kali booster pertamanya.
“Vaksin itu tidak ada efek buruknya kalau misalnya ada yang bilang vaksin memberi dampak negatif itu berarti hoaks ya, karena selama ini juga kita semua jadi terlindungi,” ucapnya.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Antara
Sumber: www.jawapos.com