Lansia Penyintas Covid-19 yang Parah Bisa Alami Gangguan Jaringan Otak

JawaPos.com – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan betapa rentannya lansia dari penularan Covid-19. Mereka yang berusia di atas 71 tahun dan pernah memiliki riwayat tertular Covid-19 yang berat bisa mengalami gangguan jaringan otak.

Setelah melakukan studi postmortem pada 54 orang yang terinfeksi dan sehat, para peneliti menemukan Covid-19 berdampak pada otak lansia.

Menurut Science Alert, penulis studi menyebutkan bagaimana proyek mereka menghubungkan Covid-19 sebagai pemicu penanda molekuler penuaan otak. Temuan penelitian ini dimasukkan dalam publikasi Nature Aging.

Menurut seorang ilmuwan kesehatan masyarakat dari Universitas Harvard, Jonathan Lee, dilansir dari Science Times, Rabu (14/12), mereka mengamati bagaimana ekspresi gen di dalam jaringan otak lansia yang meninggal karena Covid-19 sangat mirip dengan individu pada umumnya yang berusia setidaknya 71 tahun. Sampel mereka terdiri dari individu berusia awal 20-an hingga pertengahan 80-an.

Mereka termasuk 21 orang yang berjuang melawan Covid-19 parah dengan rincian 1 orang tanpa gejala, dan 22 orang gejala ringan. Para ahli juga membandingkan temuan mereka dengan seseorang yang tidak mengidap Covid-19 tetapi sedang menghadapi penyakit Alzheimer.

Mereka juga membandingkannya dengan kelompok berbeda yang terdiri dari 9 orang sehat yang sebelumnya menjalani perawatan melalui ventilator dan rawat inap.

Melalui teknologi pengurutan RNA yang dilakukan pada sampel korteks prefrontal, para ahli menemukan bahwa mereka yang berjuang melawan Covid-19 parah telah meningkatkan pola ekspresi genetik yang terkait dengan penuaan. Selain itu, otak mereka yang melawan virus lebih mencerminkan orang tua dari kelompok kontrol, berapapun usianya.

Para penulis juga memperhatikan hubungan yang signifikan antara respons seluler terhadap kerusakan pada DNA, fungsi mitokondria, regulasi stres dan respons stres oksidatif, homeostasis kalsium, transportasi vesikular, dan saluran sekresi insulin yang sebelumnya terkait dengan proses penuaan umum dan otak. Secara keseluruhan, temuan mereka menunjukkan bahwa sama seperti beberapa saluran biologis berubah dalam proses penuaan, hal yang sama juga terjadi pada kasus Covid-19 yang parah. Kesimpulannya, yang terbaik adalah menghindari infeksi Covid-19 sebisa mungkin.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Marieska Harya Virdhani

Sumber: www.jawapos.com