JawaPos.com – Kementerian Kesehatan mengungkapkan, kasus gangguan ginjal akut pada anak mulai mengalami penurunan. Yakni tidak mengalami penambahan kasus dalam dua minggu terakhir.
“Sejak 2 November 2022 sampai sekarang, atau dua pekan terakhir, terjadi penurunan kasus. Artinya, kasus tidak bertambah, sehingga tetap 324 kasus dalam dua pekan terakhir,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/11).
Syahril menerangkan, kasus gangguan ginjal akut pada anak dilaporkan muncul di 27 provinsi di Indonesia. Data tersebut didapatkan hingga 15 November 2022. Sebarannya antara lain DKI Jakarta (83 kasus), Jawa Barat (41 kasus), Aceh (32 kasus), Jawa Timur (25 kasus), Banten (21 kasus), Sumatera Barat (20 kasus), Bali (16 kasus), dan Sumatera Utara (15 kasus).
Selain itu, kasus gangguan ginjal akut pada anak juga ditemukan di Sulawesi Selatan (9 kasus), Jambi (8 kasus), Nusa Tenggara Timur (6 kasus), Daerah Istimewa Yogyakarta (6 kasus), Sumatera Selatan (5 kasus), Jawa Tengah (5 kasus), serta Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Riau, dan Lampung dengan masing-masing empat kasus.
Ditemukan pula tiga kasus di Kalimantan Utara. Lalu dua kasus di Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Serta masing-masing satu kasus di Gorontalo, Bengkulu, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.
Sejauh ini, sudah 111 pasien gangguan ginjal akut yang sembuh. Sedangkan 199 orang meninggal, dan 14 orang masih menjalani perawatan intensif.
“Empat belas masih dirawat di RSCM. Itu masuk dalam kategori stadium 3 atau yang paling berat. Kerusakan ginjalnya cukup parah dengan kondisi lain, namun tidak ada komorbid, karena masih anak-anak,” kata Syahril.
Menurut Syahril, penurunan kasus gangguan ginjal akut ini karena intervensi pemerintah. Antara lain pemberlakuan larangan sementara menggunakan sediaan obat sirop sejak 18 Oktober 2022. Pemerintah mendistribusikan obat Fomepizole sebanyak 16 vial pada 25 Oktober 2022 dan 100 vial pada 30 Oktober 2022 untuk mendukung penanganan pasien dengan gangguan ginjal akut.
“Fomepizole sementara ini masih ada persediaan yang siap dikirim ke daerah yang membutuhkan. Sementara ini belum memesan lebih banyak lagi,” kata Syahril, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Sulianti Saroso.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber: www.jawapos.com