JawaPos.com – Salah satu upaya untuk menekan angka stunting atau balita tumbuh pendek adalah dengan memastikan kebutuhan nutrisi selama ibu mengandung hingga melahirkan dan menyusui. Kementerian Kesehatan menargetkan penurunan angka stunting melalui gerakan ibu hamil sehat.
Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan ada 23 persen bayi yang lahir di Indonesia dalam keadaan stunting. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi gizi ibu hamil sejak masa remaja, termasuk tingginya anemia pada ibu hamil dan remaja putri. Setelah lahir angka stunting meningkat signifikan pada usia 6-23 bulan sebesar 1,8 kali dikarenakan kurangnya asupan protein hewani serta pola pengasuhan makanan (parenting) yang tidak tepat.
“Kami ingin memastikan bahwa angka 23 persen ini turun melalui gerakan bumil sehat. Kita saat ini fokus pada sebelum lahir sehingga awal kehidupan bisa diawali dengan baik untuk anak kita,” kata Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes dr. Maria Endang Sumiwi dalam keterangan resmi Kemenkes, Selasa (23/12).
Intervensi spesifik tersebut meliputi intervensi yang dilakukan sebelum lahir dan setelah lahir. Intervensi spesifik sebelum lahir dilakukan pada remaja putri dan ibu hamil dan setelah lahir pada balita.
“Terutama yang kalau stunting kita sangat ingin mengejar pada 1000 HPK. Jadi kita pastikan sejak awal kehidupan semua faktor pertumbuhan terpenuhi,” kata Endang.
Tips Agar Janin dan Bumil Tetap Sehat
Berdasarkan data Riskesdas 2018, sebanyak 48,9 persen ibu hamil mengalami anemia. Lalu sebanyak 17,3 persen ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK), dan 28 persen ibu hamil memiliki risiko komplikasi persalinan yang dapat menyebabkan kematian. Kondisi ini, lanjut Endang ingin dicegah melalui gerakan ibu hamil sehat. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan :
1. Minum Tablet Tambah Darah
Intervensi spesifik dilakukan melalui ibu hamil mendapatkan Tablet tambah Darah selama kehamilan.
2. Asupan Bergizi
Ibu hamil mengonsumsi makanan sesuai rekomendasi serta ibu hamil kurang gizi mendapatkan asupan gizi tambahan. Ini semua diberikan dan dipantau melalui pemeriksaan kehamilan rutin dan kelas ibu hamil.
3. Rutin Periksa ke Dokter
Pemeriksaan ibu hamil minimal 6 kali selama kehamilan termasuk 2 kali dengan dokter dan USG.
4. Dukungan Suami
Semarak Kelas Ibu Hamil (makan bersama dan minum tablet tambah darah) tak lengkap jika tak ada dukungan keluarga atau suami. Sehingga bumil tetap sehat termasuk para ibu hamil yang bekerja agar terhindar anemia dan bayi lahir terhindar dari stunting.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber: www.jawapos.com