JawaPos.com – Nyeri terkilir pada pergelangan kaki atau ankle seringkali membuat seseorang tak nyaman. Kondisi itu bisa terjadi ketika beraktivitas ataupun ketika berolahraga.
Dokter Spesialis Orthopedi dari Siloam Hospitals Mampang, dr. Langga Sintong Sp.OT(k)., mengatakan cedera terjadi ketika Anda melakukan gerakan yang membuat pergelangan kaki memutar atau melipat, hingga meregang terlalu keras. Cedera ankle bisa juga terjadi karena melakukan gerakan-gerakan spontan secara cepat, sehingga ligamen di sekitar tulang yang tidak siap terpaksa meregang dan akhirnya robek.
Melalui edukasi live Instagram, Jumat (16/12), ia mengatakan, cedera ankle atau ankle sprain adalah cedera pada pergelangan kaki yang muncul akibat ikatan ligamen (urat yang mengikat tulang) mengalami peregangan yang berlebihan. Biasanya gerakan memutar, perubahan posisi tiba tiba menjadi penyebab.
“Harap diperhatikan dan diingat bahwa setiap ligamen mempunyai batasan gerak, sehingga apabila melewati batas gerakan dan mungkin benturan keras, struktur ligamen akan meregang dan robek atau cedera”, tutur dr. Langga Sintong baru-baru ini.
Pemanasan Cegah Cedera
Dalam aktivitas berolahraga, kata dia, cedera umum terjadi jika tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan berguna untuk mempersiapkan kondisi tubuh ketika memulai aktivitas berolahraga.
Selain itu, untuk perempuan, cobalah mengurangi pengunaan sepatu hak tinggi. Hal itu dapat mencegah cedera.
Cara Mengobati Cedera Pergelangan Kaki
Sebagian besar dari cedera pergelangan kaki atau cedera ankle yang sifatnya ringan dapat ditangani sendiri dan dapat disembuhkan. Namun menurut dr. Langga Sintong, jika cedera yang dirasakan sangat mengganggu kenyamanan tubuh dan membatasi akticitas keseharian, maka kondisi tersebut perlu diperiksakan ke dokter ahlinya.
“Segera lakukan konsultasi dengan dokter menjadi kunci penyembuhan terbaik,” jelasnya.
Tindakan pertama yang akan sangat membantu proses pemulihan atara lain, hentikan aktivitas dan istirahatkan kaki. Kompres dengan es batu lalu balut mata kaki sejajar dengan tinggi pinggul. Gunakan penopang dan lainnya dari tenaga terlatih.
Dalam penanganan cedera, ia menjelaskan bahwa dalam menentukan tingkat keparahan cedera, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta penunjang, seperti foto rontgen atau USG pergelangan kaki untuk melihat kondisi otot, tulang, serta urat (tendon dan ligamen) di dalam engkel yang mengalami cedera. Pada kasus cedera ankle yang parah, seperti tendon putus atau patah tulang, penanganan yang dilakukan dapat berupa pemasangan belat atau gips, tindakan operasi, dan fisioterapi.
“Saat kondisi sudah diketahui pasti, dokter baru akan menentukan penanganannya,” tuturnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber: www.jawapos.com