Batasi Asupan Manis, Kenali Beda Pemanis Alami dan Buatan

JawaPos.com – Berbagai sajian kuliner sehari-hari terdiri dari makanan dan minuman manis. Akan tetapi pernahkah Anda mengetahui kandungan pemanis jenis apa yang ada di setiap menu tersebut?

Pemanis adalah suatu senyawa kimia yang ditambahkan ke produk pangan, kebutuhan industri, dan makanan atau minuman kesehatan. Ada pemanis alami dan ada pula pemanis buatan.

Faktanya mengonsumsi terlalu banyak pemanis bukan hal yang baik untuk tubuh. Seseorang harus tetap menjaga kadar gula darahnya agar tetap stabil dan tak berujung diabetes.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, Kamis (15/12), penting untuk mengurangi gula dan kalori dalam diet. Anda mungkin beralih ke pemanis buatan atau pengganti gula lainnya. Pemanis buatan dan pengganti gula lainnya ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman yang dipasarkan.

Apa itu pemanis buatan?
Pengganti gula adalah pemanis yang Anda gunakan sebagai pengganti gula meja biasa (sukrosa). Pemanis buatan hanyalah salah satu jenis pengganti gula.

Pemanis buatan
Pemanis buatan adalah pengganti gula sintetik. Tapi mereka mungkin berasal dari zat alami, seperti jamu atau gula itu sendiri. Pemanis buatan juga dikenal sebagai pemanis intens karena rasanya jauh lebih manis daripada gula.

Pemanis buatan bisa menjadi alternatif yang menarik untuk gula karena hampir tidak menambahkan kalori ke dalam makanan Anda. Selain itu, Anda hanya membutuhkan sedikit pemanis buatan dibandingkan dengan jumlah gula biasa untuk rasa manis.

Apa itu pemanis alami?
Pemanis alami adalah pengganti gula yang sering dipromosikan sebagai pilihan yang lebih sehat daripada gula atau pengganti gula lainnya. Tetapi bahkan pemanis alami ini sering mengalami pemrosesan dan pemurnian.
Pemanis alami yang diakui Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (BPOM) Amerika Serikat FDA umumnya adalah sari buah dan nektar, madu, gula tetes, sirup maple

Laporan Thermolyte Sweetener, solusi pengganti gula yang manis, aman, dan sehat disarankan mengandung sukralosa dengan rasa manis yang aman, bahkan untuk orang yang sedang diet. Komposisinya dibuat dari sukralosa, sorbitol, dan maltodextrin.

Berikut Macam-macam Pemanis Terdiri dari Pemanis Alami dan Pemanis Buatan. Apa saja?

1. Pemanis Alami
Sesuai dengan namanya, pemanis alami memang berasal dari bahan alami yang relatif aman bagi tubuh. Anda bisa menemukan macam-macam pemanis alami, di antaranya; madu, gula kelapa, ekstrak daun stevia, xylitol dari jagung, yacon syrup. Umumnya pemanis alami memiliki kadar kalori dan indeks glikemik rendah. Tapi, sayangnya pemanis alami tidak selalu mudah didapatkan di pasaran.

2. Pemanis Buatan
Selain pemanis alami, Anda pasti juga mengenal pemanis buatan yang lebih populer sebagai zat tambahan pada makanan dan minuman olahan. Berikut contohnya :

Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan dengan bentuk seperti bubuk kristal putih yang tidak mengandung kalori dan cenderung aman bagi penderita diabetes. Rasanya bisa mencapai 300 kali lebih manis dari gula pasir, sehingga meninggalkan rasa pahit.

Aspartam
Aspartam termasuk pemanis buatan yang sering dipakai untuk makanan dan minuman cepat saji. Aspartam mudah rusak jika dipanaskan.

Siklamat
Siklamat adalah pemanis yang banyak dipakai untuk membuat permen, makanan penutup, atau makanan dan minuman ringan. Rasa manisnya mencapai 40 kali dari gula pasir.

Sorbitol
Tidak sama seperti jenis pemanis buatan lain, dalam hal ini sorbitol adalah salah satu jenis karbohidrat. Zat pemanis buatan ini punya nama lain yaitu D-sorbitol yang tidak sekadar menambahkan rasa manis, akan tetapi juga bisa menjaga level kelembapan makanan agar teksturnya sesuai keinginan.

Sukralosa
Sukralosa adalah jenis pemanis buatan yang berasal dari sukrosa atau gula tebu, tapi tidak ada kandungan kalori dan tidak diserap tubuh. Level manisnya bisa sampai 600 kali lebih manis dari gula pasir. Cukup gunakan sedikit saja, makanan atau minuman sudah terasa manis. Keunggulan dari sukralosa adalah bisa tetap stabil ketika kena suhu sangat panas atau sangat dingin.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Marieska Harya Virdhani

Sumber: www.jawapos.com