JawaPos.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa diabetes adalah induk dari segala penyakit. Ketika gula darah melonjak tak terkontrol maka akan memengaruhi fungsi organ yang lain sampai terjadinya komplikasi.
Kegiatan edukasi kampanye #BatasiGGL oleh Nutrifood meminta masyarakat membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) serta membaca label kemasan. Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih sehat khususnya dengan membatasi asupan gula dan bagaimana membentuk gaya hidup sehat yang lebih baik agar terhindar dari risiko diabetes.
“Jangan sampai kita kena diabetes. Karena diabetes tak bisa disembuhkan hanya dikendalikan. Bayangkan seseorang kena diabetes dapat berujung komplikasi berbagai macam penyakit,” tegas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan Eva Susanti, kepada wartawan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/8).
Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya gaya hidup kekinian yang sering mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula berlebih serta kurangnya olahraga, sehingga berisiko terkena diabetes. Maka dari itu, kata dia, penanggulangan penyakit diabetes perlu dilakukan secara komprehensif oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Indonesia mengalami beban penyakit tak menular dari mulai jantung, stroke, hingga ginjal yang dipicu oleh diabetes dan hipertensi. Ini membuat beban pembiayaan BPJS membengkak. Memang pemerintah tak cari untung dari iuran, tetapi kan sayang ya seharusnya bisa untuk pembangunan malah untuk pembiayaan bebam penyakit tak menular akibat gaya hidup,” kata Eva.
Head of Strategic Marketing Nutrifood, Susana, S.T.P., M.Sc., PD.Eng mengatakan membatasi konsumsi GGL sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI berperan penting sebagai pencegahan risiko pre-diabetes dan diabetes. Selain itu, perlu didukung juga dengan menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, istirahat yang cukup dan deteksi dini.
”Kami berharap individu yang sehat tetap sehat, individu yang sudah memiliki faktor risiko dapat mengendalikan faktor risiko tersebut agar tidak diabetes, dan individu dengan diabetes melitus dapat mengendalikan penyakitnya agar tidak terjadi komplikasi yang berbahaya,” kata Susana.
Daftar Penyakit Komplikasi Diabetes
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Rudy Kurniawan, SpPD, DipTH, MM, MARS menjelaskan kondisi diabetes saat ini sangat mengkhawatirkan. Menurutnya konsumsi gula berlebih sangat berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan diabetes. Namun bukan berarti masyarakat sama sekali tidak boleh mengonsumsi gula.
“Masyarakat boleh mengonsumsi gula dengan batasan yang telah dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, masyarakat khususnya kelompok pre-diabetes dan diabetes juga memiliki alternatif pengganti gula berupa pemanis rendah kalori. Hal ini tentunya perlu diimbangi dengan aktivitas fisik yang rutin, dan membatasi konsumsi gula, garam dan lemak dengan memperhatikan label kemasan sebelum makan,” jelas dr. Rudy.
Mengingat diabetes merupakan mother of diseases karena menyebabkan munculnya kompilasi berbagai penyakit seperti dimuat dalam laman Kemenkes.
Apa saja?
1. Stroke
Saat gula darah melonjak dapat memicu sumbatan pada otak yang menyebabkan stroke.
2. Jantung
Saat gula darah melonjak dapat memicu sumbatan pada jantung yang menyebabkan penyakit jantung koroner.
3. Ginjal
Saat gula darah tak terkendali, insulin tak dapat lagi berfungsi. Maka akan memicu kerusakan ginjal hingga berujung cuci darah.
4. Kebutaan
Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina. Kondisi ini disebut retinopati diabetik dan berpotensi menyebabkan kebutaan.
5. Amputasi
Infeksi kaki yang berat menyebabkan gangren, dan ulkus atau luka dapat mengakibatkan amputasi.
6. Disfungsi Seksual
Jika pembuluh darah dan saraf pada penis pria rusak karena efek diabetes, hal ini dapat berdampak pada disfungsi ereksi.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber: www.jawapos.com
